KAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN
Kegiatan wirausaha tidak dapat dilepaskan dari unsur individu wirausahawan itu sendiri.
Maju mundurnya usaha wirausahawan akan sangat ditentukan oleh inisiatif, gagsan dan inovasi,
karya dan kreatifitas serta berfikir positif.
Keberhasilan wirausaha dicapai apabila wirausahawan menggunakan gagasan terhadap
produk, proses, dan jasa-jasa inovasi sebagai alat untuk mengendalikan perubahan.
Inovasi ala Schumpeter terdiri dari dua sisi pengertian yaitu, technical world and
business world. Dari sisi teknis, perubahan teknologi disebut invensi namun manakala bisnis
terlibat didalamnya maka upaya itu disebu inovasi.
Drucker (1998) dalam KAdjatmiko & Gana (2001) berpandangan bahwa inovasi
sesungguhnya bersumber pada suatu yang eksis di perusahaan, dan diluar perusahaan.
Ducker(1998) dalam Kadjatmiko & gama (2001) menyatakan bahwa inovasi yang efektiv adalah
sederhana, focus, menerima apa ang dikatakan orang, spesifik, jelas, dimulai dari tang kecil dan
design aplikasi yang hati-hati.
Cirri utama wirausahawan (Drucker, 1983) dalam purnomo (1999), adalahmereka yang
selalu mencari perubahan , berusaha mengikuti dan menyesuaikan pada perubahan itu, serta
memanfaatkannya sebagai peluang serta mampu memilih dan mengambil keputusan alternative
yang paling tinggiproduktivitasnya. Terdapat Sembilan ciri pokok keberhasilan, dan bukan ciriciri
pribadi (personal traits)
1. dorongan prestasi yang tinggi,
2. bekerja keras, tidak tinggal diam,
3. memperhatikan kualitas produknya, baik barang maupun jasa,
4. bertanggung jawab penuh,
5. berorientasi pada imbalan yang wajar,
6. optimis,
7. berorientasi pada hasil karya yang baik (excellence oriented),
8. mampu mengorganisasikan, dan
9. berorientasi pada uang
Wirausahawan yang berhasil juga merupakan pemimpin yang berhasil. Dikatakan sebagai
pemimpin karena mereka harus mencari peluang-peluang, melalui proyek-proyek,
mengumpulkan sumber daya (bahan, teknologi, manusia dan modal) yang diperlukan untuk
melaksanakan proyek, menentukan tujuan, baik untuk mereka sendirimaupun untuk orang lain,
dan memimpin serta membimbing orang lain untuk mencapai tujuan.
Seorang pemimpin yang efektif akan selalu mancari cara-cara yang lebih baik. Pemimpin
yang berhasil adalah jika dalam kegiatan percaya pada pertumbuhan yang berkesinambungan,
efesien yang meningkat, dan keberhasilan yang berkesinambungan dari bisnis perusahaannya.
Kadarsan (2001), menyatakan bahwa kepemimpinan (leadership) adalah proses
mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggta
kelompok sehingga memiliki empat aplikasi tentang kepemimpinan.
Bedasarkan unsure-unsurnya kepemimpinan terbagi ke dalam lima yaitu, leader,
pengikut, organisasi, objective dan lingkungan.
Seorang pemimpin dalam melakukan kepemimpinannya dapat menggunakan bentukbentuk
kekuasaan yang dirasakan (perceived power), seperti Memaksa (Coercive), Imbalan
(Reward), Sah (Legitimate), Ahli (Expert), Dan Referensi (Referent). Begitu pula dalam
melakukan kegiatan seorang pemimpin dipengaruhi oleh lingkungan baik internal maupun
eksternal perusahaan.
Wirausahawan yang juga merupakan seorang pemimpin perusahaan harus menyadari
tujuan perusahaan akan dapat di capai dengan baik jika terbentuk jalinan kerja sama yang baik
antara lingkungan internal dan eksternal.
Fungsi-fungsi kepemimpinan menurut Hasibun (1987) terdiri atas 9 fungsi, sedangkan
menurut Salim (1998) dalam mengefektifkan manajemen proses, seorang pemimpin harus
melakukan kegiatan kepemimpinannya yang terdiri atas 17 hal.
Menurut Marshall (1996), kepemimpinan yang tepat pada saat ini adalah kepemimpinan
kolaborasi, dimana seorang pemimpin memiliki fungsi uama sebagai sponsor, sebagai fasilisator,
sebagai pelatih, sebagai papan gema, sebagai agen katalis, sebagai dokter, sebagai anggota, serta
sebagai manajer administrator.
Menurut Reddin (1970), dengan tepri tiga dimrnsikepemimpinan dilihat dari aktifitasnya,
tipe kepemimpinan dibagi menjadi 8 tipe, yaitu Deserter, Bureaucrat, Missionary, Develop,
Autocrat, Benevolent, Autocrat Compromise, dan Excecutif.
karya dan kreatifitas serta berfikir positif.
Keberhasilan wirausaha dicapai apabila wirausahawan menggunakan gagasan terhadap
produk, proses, dan jasa-jasa inovasi sebagai alat untuk mengendalikan perubahan.
Inovasi ala Schumpeter terdiri dari dua sisi pengertian yaitu, technical world and
business world. Dari sisi teknis, perubahan teknologi disebut invensi namun manakala bisnis
terlibat didalamnya maka upaya itu disebu inovasi.
Drucker (1998) dalam KAdjatmiko & Gana (2001) berpandangan bahwa inovasi
sesungguhnya bersumber pada suatu yang eksis di perusahaan, dan diluar perusahaan.
Ducker(1998) dalam Kadjatmiko & gama (2001) menyatakan bahwa inovasi yang efektiv adalah
sederhana, focus, menerima apa ang dikatakan orang, spesifik, jelas, dimulai dari tang kecil dan
design aplikasi yang hati-hati.
Cirri utama wirausahawan (Drucker, 1983) dalam purnomo (1999), adalahmereka yang
selalu mencari perubahan , berusaha mengikuti dan menyesuaikan pada perubahan itu, serta
memanfaatkannya sebagai peluang serta mampu memilih dan mengambil keputusan alternative
yang paling tinggiproduktivitasnya. Terdapat Sembilan ciri pokok keberhasilan, dan bukan ciriciri
pribadi (personal traits)
1. dorongan prestasi yang tinggi,
2. bekerja keras, tidak tinggal diam,
3. memperhatikan kualitas produknya, baik barang maupun jasa,
4. bertanggung jawab penuh,
5. berorientasi pada imbalan yang wajar,
6. optimis,
7. berorientasi pada hasil karya yang baik (excellence oriented),
8. mampu mengorganisasikan, dan
9. berorientasi pada uang
Wirausahawan yang berhasil juga merupakan pemimpin yang berhasil. Dikatakan sebagai
pemimpin karena mereka harus mencari peluang-peluang, melalui proyek-proyek,
mengumpulkan sumber daya (bahan, teknologi, manusia dan modal) yang diperlukan untuk
melaksanakan proyek, menentukan tujuan, baik untuk mereka sendirimaupun untuk orang lain,
dan memimpin serta membimbing orang lain untuk mencapai tujuan.
Seorang pemimpin yang efektif akan selalu mancari cara-cara yang lebih baik. Pemimpin
yang berhasil adalah jika dalam kegiatan percaya pada pertumbuhan yang berkesinambungan,
efesien yang meningkat, dan keberhasilan yang berkesinambungan dari bisnis perusahaannya.
Kadarsan (2001), menyatakan bahwa kepemimpinan (leadership) adalah proses
mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggta
kelompok sehingga memiliki empat aplikasi tentang kepemimpinan.
Bedasarkan unsure-unsurnya kepemimpinan terbagi ke dalam lima yaitu, leader,
pengikut, organisasi, objective dan lingkungan.
Seorang pemimpin dalam melakukan kepemimpinannya dapat menggunakan bentukbentuk
kekuasaan yang dirasakan (perceived power), seperti Memaksa (Coercive), Imbalan
(Reward), Sah (Legitimate), Ahli (Expert), Dan Referensi (Referent). Begitu pula dalam
melakukan kegiatan seorang pemimpin dipengaruhi oleh lingkungan baik internal maupun
eksternal perusahaan.
Wirausahawan yang juga merupakan seorang pemimpin perusahaan harus menyadari
tujuan perusahaan akan dapat di capai dengan baik jika terbentuk jalinan kerja sama yang baik
antara lingkungan internal dan eksternal.
Fungsi-fungsi kepemimpinan menurut Hasibun (1987) terdiri atas 9 fungsi, sedangkan
menurut Salim (1998) dalam mengefektifkan manajemen proses, seorang pemimpin harus
melakukan kegiatan kepemimpinannya yang terdiri atas 17 hal.
Menurut Marshall (1996), kepemimpinan yang tepat pada saat ini adalah kepemimpinan
kolaborasi, dimana seorang pemimpin memiliki fungsi uama sebagai sponsor, sebagai fasilisator,
sebagai pelatih, sebagai papan gema, sebagai agen katalis, sebagai dokter, sebagai anggota, serta
sebagai manajer administrator.
Menurut Reddin (1970), dengan tepri tiga dimrnsikepemimpinan dilihat dari aktifitasnya,
tipe kepemimpinan dibagi menjadi 8 tipe, yaitu Deserter, Bureaucrat, Missionary, Develop,
Autocrat, Benevolent, Autocrat Compromise, dan Excecutif.